Miris!!!! sekelas Perusahaan Tambang Emas tangkal efek ledakan dan debu hanya dengan 30 Pohon cemara
Banyuwangi,mediabangsa,net// Keluhan sebagian warga dusun Pancer desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran akan adanya polusi udara berupa debu asap akibat peedakan yang dilakukan oleh perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu selama ini rupanya sedikit mendapat perhatian.
Perhatian itu berupa kegiatan penanaman bibit pohon cemara diruang terbuka yang ada disekitar areal pertambangan emas Gunung Tumpang Pitu yang telah dilakukan kemarin pada hari Sabtu (2/11/2019) oleh PT BSI selaku perusahaan yang menambang emas disana.
Namun sayangnya kegiatan penanaman bibit cemara itu oleh warga sangat jauh dari harapan dan dipandang tidak memenuhi apa yang selama ini mereka inginkan.
Seperti diutarakan Yono (43th) warga setempat," Kita sebenarnya menginginkan mendapat perhatian sesuatu yang bisa membuat kita sedikit menangkal gempuran debu asap yang kita hirup setiap ada kegiatan peledakan mas, semisal masker dan obat-obatan, karena debu asap itu selalu membuat nafas kita sesak serta pedih ketika terhirup", ungkapnya.
"Ini kok mereka hanya menanam bibit pohon cemara dan seolah olah mengabaikan permintaan kita, bagaimana mungkin 30 bibit cemara itu bisa menyerap debu asap peledakan itu?", Tambah Yono dengan nada kecewa kepada awak media yang menemuinya.
Lebih lanjut Yono juga merasa heran dengan langkah PT BSI dalam menyikapi keluhan warga, karena ketika warga meminta masker dan obat-obatan tapi malah menanam bibit cemara.
Pernyataan Yono itu juga diamini oleh warga desa Sumberagung lain yang enggan namanya disebutkan mengaku sangat kecewa dengan apa yang dilakukan perusahaan tambang selama ini karena telah merusak lingkungannya.
"Saya semakin yakin jika apa yang mereka katakan akan mereboisasi perusakan alam yang mereka lakukan nantinya ya hanya dengan menanami pohon cemara seperti ini, padahal selama mereka menambang emas sudah berapa ribu hektar hutan jati dilingkungan kami yang dirusaknya", ujarnya.
Sedangkan PT BSI ketika dicoba dikonfirmasi terkait keluhan warga itu melalui humasnya yang bernama Mufti, beberapakali dihubungi melalui telepon selulernya selalu tidak merespon.
Humas