Menjaga Netralitas dan Independensi Wartawan dalam Pilkada

Menjaga Netralitas dan Independensi Wartawan dalam Pilkada
Padang, Sumatera Barat, mediabangsa.net//menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional 9 Februari 2018 yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Hari Pers nasional (HPN) identik dengan hari wartawan karena kegiatan ini diikuti oleh insan pers di samping masyarakat Indonesia pada umumnya. Padang adalah ibukota provinsi Sumatra Barat, provinsi yang identik dengan suku bangsa Minangkabau. Dalam sejarah Minangkabau sendiri, sebenarnya wilayah Minangkabau tidak hanya SumBar, tapi juga sebagian daerah Riau, Jambi, Bengkulu, bahkan Negeri Sembilan, Malaysia. Tidak heran jika panitia menetapkan tema HPN tahun ini disesuaikan dengan lokasi yaitu di Sumatera Barat yang terdapat kota Padang nan indah, sehingga temanya: “Meminang Keindahan Di Padang Sejahtera”. HPN pada tahun ini sudah banyak yang mengupas terkait dengan tema yang bertajuk promosi distinasi wisata. Dr. Adi Suparto, M.Pd. penanggung jawab mediabangsa.net. saat dihubungi melalui selulernya dirinya mengungkapkan kami mengucapkan selamat Hari Pers nasional kepada teman-teman pewarta dan perusahaan media serta lembaga independen lainnya yang memayungi pers. Saya ingin memberikan kupasan tentang bagaimana seharusnya para wartawan menjaga netralitas dan independensinya dalam Pilkada. Kita semua tahu bahkan setuju bahwa “ada korelasi yang signifikan antara peran pers terhadap proses suksesi kepemimpinan baik di tingkat lokal, regional maupun di nasional”. Ruang media menjadi arena utama bagi kontestan pilkada untuk memperkenalkan diri dan mencoba meraih simpati masyarakat. Ungkapnya. Dalam pengamatan selama ini bahwa ruang media ini telah dijadikan sarana utama bagi para politikus untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan saling mengawasi. Dalam konteks yang sama, peran pers dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun ini perlu dibicarakan. Bagaimana pers semestinya berkontribusi dalam perhelatan akbar ini dan hambatan apa yang akan dihadapi? Jelang pilkada serentak 27 Juni 2018, pers memiliki peran penting dalam mengawal proses demokorasi menentukan masa depan suatu daerah bahkan bangsa Indonesia. Sesuai imbauan Dewan Pers yang disampaikan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengajak media massa untuk “turut meredam kegaduhan dalam pilkada, meskipun pemilihannya itu sendiri selalu terjadi kegaduhan”. Memberikan pemahaman, pembelajaran yang baik dan benar untuk segala hal pemberitaan di media baik mainstream maupun media online supaya tidak megurangi dan menambah pemberitan-pemberitaan, baik langsung dari narasumber hasil liputan maupun press release hendaknya ditulis secara objektif, jangan memasukkan opini yang bisa masuk dalam jebakan berita hoax. Profesi wartawan bersifat independen, tidak memihak. Dan ini salah satu ciri wartawan profesional. Karena itu salah satu tugas wartawan adalah memberikan pendidikan kesadaran politik bagi masyarakat secara baik dan benar. Mengapa demikian, karena kualitas partisipasi politik masyarakat (pemilih) ditentukan sejauh mana masyarakat mampu menanggalkan preferensi pribadi, perasaan suka atau tidak suka kepada salah satu kandidat, sehingga masyarakat benar-benar memilih pemimpin terbaik untuk lima tahun ke depan. Imbuhnya pak didik sapaan akrabnya. Rio Reporter
Kategori: DLLNews