Di duga karyawan tambang emas tumpang pitu ajak 3 cewe “650 ribu” sekali main

Di duga karyawan tambang emas tumpang pitu ajak 3 cewe “650 ribu” sekali main

Banyuwangi,mediabangsa,net// Beredarnya video pesta karaoke yang dilakukan oleh para oknum berseragam identik dengan seragam karyawan perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu dengan beberapa penyanyi wanita berpakaian sexy dimedia sosial Facebook yang sempat membuat heboh warganet beberapa waktu yang lalu ternyata masih menjadi perbincangan hangat di kalangan warga kabupaten Banyuwangi, khususnya warga desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran.

Beberapa awak media yang mencoba menelusuri identitas penyanyi sexy yang berada dalam video itu akhirnya bisa menemukan dan mewawancarainya salahsatunya.

 

Ketiga penyanyi sexy itu adalah RN, SLV, dan MR yang merupakan warga kecamatan Bangorejo serta mengaku mendapat bayaran sebesar Rp. 650 ribu untuk sekali main.

 

"Kita diundang kesana untuk menemani orang-orang itu mas, dan kita dibayar Rp. 650 ribu untuk sekali main", ungkap salahsatu penyanyi sexy itu saat menjawab pertanyaan awak media melalui pesan di aplikasi WhatsAppnya pada hari Rabo (1/11/2019) yang lalu.

 

Sayangnya untuk identitas para oknum karyawan perusahaan yang ada dalam video itu hingga saat ini belum satupun yang diketahui, namun disalahsatu foto pada unggahan Facebook yang mengapload video itu ada foto yang mencantumkan kata-kata sebagai berikut," acara, rutinan, karyawan BSI, tgl 22 oktober 2019,trimakasih banyak, pak ipnu.".

 

Memang isi rekaman video pesta karaoke itu sempat membuat warga desa Sumberagung berang, mereka menganggap itu sebagai perilaku yang kurang terpuji dan membuat sakit hati karena masih banyak warga yang merasa masih hidup susah tanpa mendapat perhatian dari perusahaan tambang emas yang notabene berada dilingkungan mereka.

 

Belum lagi warga disekitar tambang juga harus menghisap polusi udara dari debu asap hasil peledakan tambang yang hampir setiap hari dilakukan sehingga membuat sesak nafas serta mata terasa pedih.

 

Belum lagi kerusakan lingkungan hingga kekhawatiran hancurnya ekosistem dan menghilangnya debit air sehingga menyebabkan keringan melanda juga menjadi keluhan warga desa Sumberagung yang merupakan ring 1 dari tambang emas Gunung Tumpang Pitu.

 

"Masih banyak warga lokal yang belum mendapat kesempatan bekerja disana agar bisa mencari penghidupan yang lebih layak namun pekerja dari luar daerah malah berpesta seperti itu, mereka seakan-akan menari nari diatas luka kami selama ini", tutur salahsatu warga desa Sumberagung yang namanya enggan dikorankan saat ditemui awak media Minggu (3/11/2019).

 

Reporter : Puji (Tim)

 

Kategori: DLLNews