Tanggap Darurat di Sekolah Mahasiswa UI Prodi K3 Gelar School Health and Safety Awareness
Depok.mediabangsa.net// Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, tak terkecuali di lingkungan sekolah. Selain menjadi pusat pendidikan akademis, sekolah juga harus menjadi tempat yang aman dan sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Di balik aktivitas belajar-mengajar dan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan, terdapat bahaya dan risiko yang tak bisa diabaikan terkait dengan keselamatan dan kesehatan. Beberapa kejadian yang ada terkait keselamatan dan bencana alam seperti kecelakaan bus yang dialami siswa SMK Lingga Kencana Depok, kebakaran di SMAN 6 Jakarta Selatan, hingga bencana gempa bumi di Cianjur tahun 2022 menjadi pendorong urgensi akan pentingnya edukasi terkait K3 dan tanggap darurat di sekolah.
Menyadari pentingnya kesadaran terkait bahaya dan risiko di sekolah serta tindakan antisipasinya, Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Sarjana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di bawah bimbingan Abdul Kadir, S.K.M, M.Sc. mengadakan serangkaian program pengabdian masyarakat (pengmas) berjudul “School Health And Safety Awareness: Program Pendampingan Penerapan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Kedaruratan (Emergency) di Sekolah Kota Depok” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 dan tanggap darurat di SMA Negeri 4 Depok. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13-16 Mei 2024. Tidak sendirian, dalam kegiatan ini Departemen K3 FKM UI bersinergi bersama narasumber dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Neni Herlina Rafida, S.Kep, S.K.M., M. Si., MB), ILUNI K3 FKM UI (Gustiantura Alandi, S.K.K.K.), dan UPT K3L Universitas Indonesia.
Pada pada hari Senin (13/5), kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan dan pemaparan materi terkait Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, yang dihadiri oleh siswa-siswi kelas 10-11 SMAN 4 Depok. Setelah itu dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai Dasar K3 kepada para guru SMAN 4 Depok, yang disampaikan oleh Neni Herlina Rafida, S.Kep., S.K.M., M.Si, M.B., dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang juga merupakan alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Selama acara, para guru terlihat antusias dan aktif berdiskusi dengan narasumber.
Pada hari kedua, yaitu Selasa (14/5), terdapat sesi sosialisasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah yang dihadiri oleh siswa-siswi. Materi tentang PHBS disampaikan oleh mahasiswa dari K3 Universitas Indonesia, sementara sosialisasi mengenai Dasar K3 dan ergonomi dilakukan oleh alumni K3 FKM UI, Gustiantira Alandi, S.K.K.K. Dengan pendekatan yang interaktif, siswa-siswi dapat memahami materi dengan baik dan terlihat aktif berpartisipasi serta bertanya kepada narasumber.
Hari Rabu (15/5), kegiatan dilanjutkan dengan sesi sosialisasi dan praktik penanggulangan gempa bumi, kebakaran dan pemadaman api kecil menggunakan APAR bersama tim dari Unit Pelaksana Teknis Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (UPT K3L) Universitas Indonesia. Untuk sesi ini, siswa sangat antusias sebab selain belajar teori, mereka juga berkesempatan langsung untuk melakukan praktik cara melindungi diri saat terjadi gempa bumi dan memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Tidak hanya itu, tim dari UPT K3L UI juga memberikan hibah berupa sign titik kumpul, APAR, dan jalur evakuasi untuk SMAN 4 Depok.
Akhirnya, pada hari Kamis (16/5) kegiatan ini ditutup dengan ucapan terima kasih dan pemberian apresiasi dari para mahasiswa K3 FKM UI kepada SMAN 4 Depok. Para mahasiswa memberikan dua unit APAR untuk SMAN 4 Depok serta memberikan dompet P3K, map, dan buku catatan sebagai hadiah bagi beberapa siswa dan siswi.
Rio, siswa yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini menyampaikan pendapatnya “Acaranya seru dan menambah ilmu sehingga menambah ketertarikan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.” Rio juga berharap melalui kegiatan ini, teman-temannya menjadi memiliki kesadaran terkait dengan pentingnya keselamatan dan kesehatan di sekolah.
Tim
Miska