Bertani dengan ilmu menuju kedaulatan dan ketahanan pangan

Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional, inovasi dalam bidang pertanian sangatlah penting. Tanaman transgenik atau organisme hasil rekayasa genetik (GMO) merupakan teknik yang digunakan para ilmuwan untuk menyisipkan gen tertentu ke dalam tanaman guna menghasilkan sifat unggul. Tanaman transgenik dapat menghasilkan panen yang lebih tinggi dan tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan atau banjir. Hal ini penting untuk menjawab tantangan global berupa pertumbuhan populasi dan krisis pangan. Dengan tanaman yang lebih produktif dan tahan banting, ketahanan pangan dunia dapat ditingkatkan secara signifikan.
Tanaman yang telah direkayasa untuk tahan terhadap hama tidak memerlukan banyak pestisida. Ini berarti lebih sedikit bahan kimia berbahaya yang digunakan di lingkungan pertanian, yang berkontribusi pada keberlanjutan pertanian dan pelestarian lingkungan. Banyak badan ilmiah internasional seperti WHO, FAO, dan National Academy Of Sciences telah menyatakan bahwa tanaman transgenik yang sudah melalui uji keamanan tidak membahayakan kesehatan manusia. Karena telah melewati proses pengawasan yang ketat.
Dalam konteks keagamaan terutama Islam, prinsip utama yang dianut adalah kemaslahatan umat manusia (maslahah). jika teknologi tertentu membawa manfaat besar dan tidak terbukti menimbulkan mudarat yang lebih besar, maka penggunaanya diperbolehkan.
Salah satu contoh permasalahan utama pada budidaya padi yaitu serangan hama, khususnya penggerek batang kuning (Scirpophaga incertulas), yang dapat menyebabkan hilangnya hasil panen secara signifikan. Dalam konteks ini, penggunaan padi transgenik yang tahan terhadap penggerek batang kuning merupakan solusi ilmiah dan strategi yang patut dipertimbangkan secara serius.
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa genetika dengan menyisipkan gen tertentu dari organisme lain guna menghasilkan sifat unggul. Dalam kasus padi tahan hama, gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) dimasukkan ke dalam genom padi. Gen ini menghasilkan protein toksik spesifik yang mampu membunuh larva penggerek batang tanpa membahayakan manusia maupun organisme non-target lainnya.
Argumen utama dalam mendukung penggunaan padi Bt ini adalah peningkatan produktivitas pertanian. Hama penggerek batang dapat menyebabkan hilangnya hasil panen hingga 30–70% di beberapa daerah. Dengan ketahanan alami terhadap hama tersebut, petani tidak lagi bergantung sepenuhnya pada insektisida kimia yang mahal dan merusak lingkungan. Misalnya, padi Bt yang telah dikembangkan di India dan Filipina menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi kerugian hasil panen sekaligus menurunkan penggunaan pestisida secara signifikan.
Selain itu, padi transgenik juga mendukung kelestarian lingkungan. Penggunaan pestisida secara intensif berkontribusi pada polusi tanah dan udara, serta membunuh serangga bermanfaat seperti lebah dan predator alami hama. Dengan tanaman yang secara genetik sudah tahan terhadap serangan, praktik pertanian menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tidak hanya dari sisi lingkungan, penerapan padi transgenik juga memperkuat kesejahteraan petani kecil. Beban biaya untuk mengendalikan hama dapat ditekan, sementara hasil panen meningkat. Ini sangat penting di negara berkembang seperti Indonesia, di mana banyak petani masih berada pada tingkat subsisten dan sangat rentan terhadap cedera pada hasil panen.
Tentu saja, penggunaan padi transgenik telah disertai dengan regulasi yang ketat dan pengawasan keamanan hayati. Berbagai studi ilmiah menyatakan bahwa tanaman Bt aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan risiko kesehatan jika diproses dan digunakan sesuai ketentuan.
Dengan memperhatikan fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa padi transgenik tahan penggerek batang kuning merupakan inovasi pertanian yang membawa dampak positif besar. Pemerintah, peneliti, dan petani perlu bekerja sama untuk mengembangkan, menguji, dan mengadopsi varietas ini demi menjawab ketahanan produksi pangan di masa depan. Inovasi ini adalah langkah nyata menuju pertanian modern yang produktif, aman, dan berkelanjutan.
Penulis:
- Anisak Zakiyatul Pebriani
- Aminda Zulvia
- Lidiana Febriyanti
Editor: Tim
Sumber:
- Ade NN, Fatimah Z. 2020. Evaluasi Produktivitas Padi Transgenik Rojolele yang Potensial Tahan Penggerek Batang Padi Kuning Scirpophaga incertulas Wlk. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). Jil. 25.
- Gomez AK, Gomez AA. 2010. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian Edisi Kedua. Penerjemah: Endang Sjamsuddin dan Justika S. Baharsjah. Jakarta (ID): Pers Universitas Indonesia.
- Wahyuti TB. 2012. Hubungan karakter morfologi dan fisiologi dengan hasil dan upaya meningkatkan hasil padi varietas unggul. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.