Memanas !! Masyarakat yang menolak tambang emas hadang sekelompok mahasiswa

Memanas !! Masyarakat yang menolak tambang emas hadang sekelompok mahasiswa

Banyuwangi.mediabangsa.net// Keberadaan kelompok mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi Jakarta yang berniat melakukan penelitian digunung Salakan menuai polemik ditengah masyarakat desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran.

Hal itu dipicu oleh kecurigaan warga jika kegiatan mahasiswa itu ditunggangi oleh kepentingan perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu.

Beberapakali warga berusaha menghadang setiap kali kelompok mahasiswa itu bermaksud naik ke wilayah Gunung Salakan yang saat ini dipertahankan warga dari perluasan area tambang.

 

Puncaknya terjadi pada hari Sabtu (23/11/2019), Puluhan warga Sumberagung yang selama ini dikenal sebagai kelompok warga tolak tambang tampak berkumpul siap melakukan penghadangan begitu mendapat informasi kalau kelompok mahasiswa itu akan nekad naik ke gunung Salakan untuk melakukan aktivitas penelitian.

 

"Kita dapat info jika mereka yang mengaku kelompok mahasiswa itu mau naik lagi hari ini mas, makanya kita ngumpul disini agar bisa menghadang mereka". Tutur Ari salah satu warga yang dikenal vokal dalam menolak keberadaan kegiatan perusahaan tambang emas itu.

 

Namun terlihat juga beberapa warga dusun Pancer yang berniat mendampingi kelompok mahasiswa untuk naik ke gunung Salakan sehingga sempat terjadi adu argumen dengan nada tinggi diantara kedua kelompok warga itu.

 

"Saya bekerja dan dibayar perusahaan untuk mendampingi para peneliti itu, terus dimana kesalahannya?? Kalau ada yang mau kasih saya uang segitu saya akan berhenti mendampingi". Ujar salahsatu warga dari kelompok lainnya.

 

Vivin Agustin kepala desa Sumberagung yang juga berada dilokasi tampak kewalahan melerai kedua kelompok warganya itu hingga akhirnya memilih meninggalkan lokasi dengan dikawal beberapa warga.

 

"Demi menjaga kondusifitas lebih baik saya meninggalkan lokasi dulu, dan nanti pada hari Senin depan mereka semua akan saya undang dan kumpulkan di kantor Desa untuk mencarikan solusinya", papar Vivin Agustin seraya pergi dengan menaiki kendaraan roda duanya.

 

Puji

(TIM)

Kategori: KriminalNews