Kisah Pilu Jual Cincin Ibu untuk Suguhan Dosen Penguji

Kisah Pilu Jual Cincin Ibu untuk Suguhan Dosen Penguji

Banyuwangi. kisah pilu seorang mahasiswa/i yang jual cincin nikah milik ibundanya untuk suguhan dosen penguji skripsi. 

 

Ini sebuah kisah nyata dari seorang mahasiswa/i yang kerap terjadi dan masih menjadi budaya saat sidang skripsi, nama mahasiswa/i serta nama kampus di samarkan.

 

Ada beberapa kisah nyata cerita dari mahasiswa/i

 

Salah satunya sebut saja mawar bercerita, Jauh sebelum ujian, pimpinan kampus justru meminta kepada para mahasiswa, termasuk mawar, untuk membawa buah tangan. Oleh-oleh tersebut akan diberikan kepada dosen penguji. Selain menyediakan snack dan air mineral, mawar membawa telur asin sebagai buah tangan.

 

Ada juga mahasiswi bernama Priyantika mengaku bahwa dirinya menyiapkan banyak makanan. Antara lain: snack kotak berisi 3 macam kudapan, bebek goreng seharga Rp25 ribu, dan air minum 2 macam (Pulpy dan air mineral). Padahal, saat itu, ada 4 dosen penguji, sehingga Priyantika harus menyiapkan 4 snack, 4 porsi Bebek Goreng + nasi, 4  botol air mineral dan 4 botol Pulpy.

 

“Udah bayar untuk bisa daftar sidang, saya masih harus menyediakan konsumsi untuk dosen pembimbing. Karena uangnya kurang, ibu saya terpaksa jual cincin agar saya bisa membeli semua “ubo rampe” guna keperluan sidang skripsinya,” tukas Priyantika.

 

 

Kisah nyata diatas masih kerap terjadi di sekitar kita, tetesan air mata hingga menjual cincin terakhir ibunda hanya untuk sajian para dosen penguji. Hal serupa mungkin terjadi di lingkungan kita.

 

Sumber : https://mojok.co/terminal/jual-cincin-ibu-demi-menyuguh-dosen-penguji/