Kembalikan nilai historis !! Rebut kembali gedung juang 45
Banyuwangi.mediabangsa.net// Pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB) bersafari kebangsaan ke kediaman Ketua Badan Pembudayaan Kejuangan'45 (DHC'45) Hj Sumartini di Jalan Mawar Penataban Giri seraya takjiah dan mendoakan tokoh BP7 dan Ketua Panitia Pengusulan Pahlawan Nasional dari Bumi Blambangan alm H.Moenaris yang baru 40 harinya, Senin (24/2).
Sekretaris DHR45 Kota yang juga wakil sekretaris DKB ingatkan, sejak kepemimpinan Djoko Supaat Slamet dan Hasan Ali, DKB dan DHC45 selalu sinergi untuk pelestarian jiwa semangat nilai juang'45 dan seni budaya berkarakter bangsa sebagaimana herois yang indah dalam lagu umbul-umbul Blambangan. Termasuk satu visi menetapkan hari Jadi Banyuwangi dari spirit perang puputan Bayu dan usulan pahlawan nasional Wong Agung Wilis dan Sayu Wiwit.
Lalu Hj Ch Soeherman berharap nama Gedung Juang'45 sebagai kawah candradimuka kader bangsa tetap tertulis gagah di gedung yang direhap total menghilangkan nilai cagar budayanya padahal ada peraturannya.
Dra.Hj Sumartini yang mantan Kadisbudpar jelaskan nama proyek pemugaran tertulis Gedung Juang'45 namun saat koordinasi seakan aspiratif, gambar sudah ada karya arsitek nasional yang kesannya mileneal. "Bagus sih, namun ruh sejarah perjuangan dan nilai cagar budayanya hilang. kami berharap pengelolaannya tetap kami bareng veteran, bukan diserahkan ke bappenda atau instansi yang birokrasinya rumit dan mahal bila sewaktu-waktu kami rapat mengundang 45 orang. Tak harus naik tangga tinggi serta disediakan mebel ramah lansia.saya juga perintahkan pengurus seperti dhik Touwil dan Irwan Radar untuk mencari dan mengembalikan monumen burung garuda,marmer dan jati kuno atau benda lain.nah kami mohon dukungan DKB untuk itu termasuk berbagi event misal paduan suara lagu nasional,teater perjuangan dan napak tilas itu digarap tim kreatif kepanitiaan DHC'45!" tambah nenek yang juga aktif di PMI,Iwapi,Pengajian Safinda dan rutin hadirkan Gus Shiddiq di kediaman dalam pengajian perempuan.
Ketua DKB yang belum setahun berkiprah di dewan seniman dan budayawan ini,dr.Taufik Hidayat yang takdhim menyimak,"saya setuju dan ayo bareng jenggiratkan kejayaan Banyuwangi yang nasionalis bernuansa kearifan lokal. Ayo dulur-dulur... mbrejag kanggo leluhur ambi anak puthu!" tekad wiyogo gamelan yang memperistri penari jejer gandrung di acara fakultas kedokteran unair.
Di lain kesempatan, Soetrisno, bendahara Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Markas Banyuwangi sudah kangen apel di Gedung Juang'45. "kami berharap saat Hari Veteran Agustus tahun ini, kami sudah berkantor sesuai layaknya. Hingga saat peringati refleksi Hari Pahlawan, kami adakan di markas Gedung Juang'45. Walau berhak, kami tak ingin sering ke TMP dan segera berbaring di makam pahlawan!" ungkap tentara tempur yang pernah gerilya di Papua dan Timtim ini.
Sementara itu di kediamannya Manggisan Lateng,Budayawan Mas Soepranoto berharap di sekeliling gedung juang'45 ada relief diodrama mulai Kebangkitan Nasional,Sumpah Pemuda,Proklamasi dan kisah 0032 dan perang pertahankan kemerdekan di perliman banyuwangi dan 10 Nopember perlawanan arek-arek Suroboyo. Lalu di depan ada monumen Garuda Pancasila."Jadi bisa untuk mendukung city tour sebagai destinasi jiseni'45 untuk generasi penerus!" ungkap komponis ini sambil melukis di kanvas.
Bung Aguk