Mahasiswa K3 FKM UI Jalin Kemitraan Dengan PMI Kota Depok
Depok.mediabangsa.net// Potensi bahaya dapat ditemukan di seluruh tempat baik di sektor industri maupun sektor publik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengendalikan potensi bahaya yang berada di sekitar. Sekolah sebagai salah satu dari berbagai sektor publik mempunyai potensi risiko yang dipengaruhi oleh aktivitas, karakteristik, tata letak ruang, area yang kurang aman, serta budaya keselamatan dan kesehatan di sekolah. 22/05/24
Data dari Safe Home (2021) jutaan anak terluka setiap tahun akibat ketidaksengajaan, seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh, atau menelan sesuatu yang beracun. Selain itu, salah satu hal di sekolah yang seringkali berdampak besar hingga menyebabkan insiden fatal adalah minimnya kemampuan menghadapi keadaan darurat, contohnya pada kejadian henti jantung. Henti jantung merupakan kondisi dimana fungsi jantung seseorang tiba-tiba berhenti, baik orang tersebut didiagnosis dengan penyakit jantung sebelumnya atau tidak. Kondisi ini dapat terjadi akibat kecelakaan atau permasalahan medis dan dapat menyebabkan kematian jika jantung berhenti secara tiba-tiba.
Sebenarnya, ini bukan hal yang umum terjadi di lingkungan sekolah, namun untuk meminimalisir dampak lebih fatal, perlu dilakukan pelatihan bantuan hidup dasar bagi warga sekolah. Pelajar di sekolah perlu diberikan pelatihan bantuan hidup dasar karena menurut Lumbantoruan, et al (2022) remaja memiliki peran penting dalam menolong kejadian henti nafas dan henti jantung di sekolah atau dimanapun. Lester, Weston, & Donelly (1992) bahkan merekomendasikan untuk memasukkan pelatihan bantuan hidup dasar ke kurikulum sekolah.
Di Indonesia, masih sulit ditemukan kurikulum pembelajaran yang memasukkan pelatihan bantuan hidup dasar, oleh karena itu salah satu media bagi pelajar untuk mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar melalui ekstrakurikuler PMR.
Melalui kegiatan wajib Praktik Belajar Lapangan, mahasiswa kelompok 7 PBL K3 FKM UI di bawah bimbingan Dr. Dadan Erwandi, S.Psi., M.Si, memberikan pelatihan bantuan hidup dasar dengan menggandeng PMI Kota Depok. Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat, yaitu “Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana (Emergency Preparedness) dalam Upaya Meningkatkan Keselamatan Publik Pada Siswa SMP Negeri 4 Depok”.
Praktik Belajar Lapangan (PBL) K3 FKM UI menekankan pengabdian pada masyarakat terutama terkait penyebaran keilmuan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Pelatihan bantuan hidup dasar dilaksanakan pada hari Selasa (21/5) dengan sasaran utama anggota PMR SMPN 4 Depok yang berjumlah 32 orang.
Pelatihan yang diberikan meliputi edukasi terkait pertolongan pertama, kejadian henti jantung, dan praktik Resusitasi Jantung Paru (RJP). Kegiatan dimulai dengan dilakukannya pre-test, pemaparan materi dasar yang langsung dilanjutkan dengan praktik RJP, hingga ditutup dengan mini competition dan post-test. Seluruh anggota PMR SMPN 4 Depok turut melakukan praktik langsung RJP secara bergantian.
Menanggapi kegiatan ini, anggota PMR SMPN 4 Depok merasa bahwa pengenalan upaya bantuan hidup dasar sangat penting dan menambah wawasan terkait respon yang dapat dilakukan saat menemukan korban henti jantung. Mereka juga sangat senang karena pelatihan ini merupakan pengalaman pertama selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler PMR di sekolah.
Melalui kegiatan penyuluhan dan praktik bantuan hidup dasar yang telah dilaksanakan di SMPN 4 Depok, diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait kegawatdaruratan pada permasalahan henti jantung yang mungkin terjadi di sekitar mereka. Hal tersebut, mengingat kejadian henti jantung menduduki peringkat pertama dan hampir 50% penderita mengalami kematian sebelum dibawa ke rumah sakit akibat tidak mendapatkan pertolongan pertama sehingga penerapan praktik tersebut dapat membantu dan berguna pada saat dibutuhkan.
Tim
Miska