DPD Brigade Bogor Gelar Halal Bihalal di Villa Pangeran Gunung Bundar
Bogor.mediabangsa.net// DPD BRIGADE Barisan Ganjar Terdepan di Bogor melaksanakan Halal Bihalal dua hari Senin dan Selasa di Villa Pangeran Gunung Bundar Bogor, beserta pengurus DPP BRIGADE Barisan Ganjar. (02/05)
Acara silahturahmi halal bihalal dihadiri seluruh pengurus DPD BRIGADE Barisan Ganjar Terdepan di Bogor dan ketua umum (Ketum) BRIGADE M. Kurniawan beserta pengurus dpp
Dalam sambutanya, Ketum BRIGADE "M. Kurniawan" menyampaikan setelah sebulan penuh umat muslim melewati bulan suci Ramadhan, umat islam kembali ke kehidupan yang biasa dan menandai berakhirnya puasa dengan merayakan Hari Raya Idul Fitri. “selain merayakan kemenangan dalam puasa kita, perayaan Idul Fitri juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dan memaafkan satu sama lain.Dalam halal bihalal, kita duduk bersama-sama untuk memperkuat tali persaudaraan dan kekeluargaan. Kita menghilangkan perbedaan, saling memaafkan dan saling berbagi kebahagiaan”.
BRIGADE Barisan Ganjar, Selain dukungan terhadap Ganjar Pranowo, bahwa memang sosok Gubernur Jawa Tengah itu dinilai mumpuni untuk menjadi presiden melanjutkan program-program unggulan Joko Widodo.,"imbuhnya.
Ganjar Pranowo diakuinya punya rekam jejak yang cukup bagus, baik saat di DPR maupun sebagai gubernur dua periode,"ucap M. Kurniawan
Lanjut, M. Kurniawan menuturkan pentingnya silaturahmi dalam acara Halal Bihalal ini merupakan momentum untuk saling memaafkan antar manusia baik secara individual maupun kolektif. “Ketika berhalal bi halal, tidak semata-mata memaafkan yang biasanya melalui lisan, tapi harus diikuti dengan perbuatan yang baik dan menyenangkan bagi orang lain yang diajak berhalal bi halal.
Upaya saling memaafkan dan berbuat kebaikan tidak semata-mata dilakukan pada saat lebaran. Tapi kapanpun dan dimanapun, “karena kebutuhan manusia akan saling memafkan dan berbuat kebaikan tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Berangkat dari makna halal bi halal seperti tersebut di atas, pesan moral halal bi halal menjadi sangat universal, tidak semata dimiliki oleh umat Islam dalam pengertian idiologis yang formal” tutup M. Kurniawan
Tim