KKN UMD Unej Kalibarumanis 2025 Luncurkan Program Si Kemas untuk Tingkatkan Daya Saing UMKM Kopi

Banyuwangi_mediabangsa.net – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember Membangun Desa (UMD) yang bertugas di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, meluncurkan program inovatif bertajuk Si Kemas (Inovasi Kemasan). Program ini difokuskan pada redesain kemasan produk kopi milik dua UMKM lokal, yaitu Dev Coffee milik Ibu Riyanti dan X-Barue Coffee milik Bapak Mochammad Sodik. Rabu, (13/08/2025).
Program Si Kemas lahir dari pengamatan tim KKN terhadap tantangan yang dihadapi pelaku UMKM di sektor kopi, khususnya dalam aspek kemasan. Banyak pelaku usaha masih menggunakan desain kemasan sederhana yang kurang menonjolkan identitas produk dan belum memenuhi tren pasar modern. Padahal, di tengah persaingan industri kopi yang semakin ketat, kemasan memiliki peran penting tidak hanya untuk melindungi produk, tetapi juga meningkatkan nilai jual dan daya tarik konsumen.
Ketua Tim KKN UMD Unej, Ambarwati D.K., menjelaskan bahwa program ini bertujuan membantu UMKM kopi di Desa Kalibarumanis agar memiliki kemasan yang mampu bersaing di pasar regional maupun nasional. “Kami ingin produk kopi lokal tidak hanya dikenal dari rasanya, tetapi juga tampil memikat melalui kemasan yang premium, elegan, dan sesuai tren desain saat ini,” ungkapnya.
Progam ini diinisialisasi oleh Karmila R.A. dan Galluh R.D. Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah observasi dan diskusi bersama pemilik UMKM untuk memahami karakter produk, target pasar, dan konsep branding yang diinginkan. Tahap berikutnya, tim merancang desain kemasan baru dengan mempertimbangkan kombinasi warna, tipografi, dan elemen visual yang mencerminkan kualitas kopi. Setelah desain disetujui, tim memfasilitasi pencetakan kemasan serta memberikan pelatihan singkat terkait teknik pengemasan yang baik.
Ibu Riyanti, pemilik Dev Coffee, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. “Dulu kemasan kopi saya sederhana, sekarang tampilannya jauh lebih menarik. Saya yakin ini akan meningkatkan minat pembeli,” ujarnya. Hal senada disampaikan Bapak Mochammad Sodik, pemilik X-Barue Coffee, yang menilai desain baru membuat produknya terlihat lebih profesional dan layak dipasarkan di toko modern maupun platform daring.
Selain membantu redesain kemasan, program Si Kemas juga memberikan edukasi tentang pentingnya identitas merek (branding) dan strategi pemasaran sederhana yang bisa dilakukan pelaku UMKM. Materi yang diberikan mencakup pemanfaatan media sosial, fotografi produk, serta tips menonjolkan keunggulan kopi lokal di tengah persaingan pasar.
Tim KKN berharap, inovasi kemasan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM kopi di Kalibarumanis. Dengan kemasan yang menarik dan sesuai standar pasar, produk kopi lokal diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha.
“Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan dapat terus digunakan setelah program KKN berakhir. Si Kemas adalah langkah kecil, tetapi kami percaya ini bisa menjadi awal dari kemajuan besar bagi UMKM kopi di sini,” tutup Ambarwati D.K.
Program Si Kemas menjadi bukti bahwa sinergi antara mahasiswa dan pelaku UMKM dapat menghasilkan terobosan kreatif yang berdampak langsung pada daya saing produk lokal.
Reporter : Tim
Editor : Ahmad Idam